Jumat, 10 Januari 2014

short-term financing

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang
Semua perusahaan membuat keputusan jangka pendak secara periodik. Selain itu,perusahaan-perusahaan multinasional juga mencari pembiayaan untuk mendukung operasi-operasi lain. Oleh karena perusahaan-perusahaan multi nasional memiliki akses terhadap sumber-sumber dana  yang beragam, keputusan pembiayaan jangka pendek mereka lebih kompleks dari keputusan pembiayaan perusahaan lain. Perusahaan induk multinasional dan anak-anak perusahaan biasanya menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan dana-dana jangka pendek dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas mereka. Salah satu metode yang sering digunakan yaitu penerbitan Euronote, atau sekuritas hutang tanpaa jaminan. Suku bunga dari note-note ini didasarkan pada suku bunga yang dikenakan oleh Eurobank untuk kredit antar bank dan biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1, 3, atau 6 bulan. Selain Euronote perusahaan multinasional juga menerbitkan Euro- Commercial paper untuk mendapatkan dana jangka pendek. Selain itu, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan beberapa kriteria untuk membuat keputusan pembiayaan yaitu paritas suku bungan, kurs forward, dan ramalan nilai tukar.


  

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembiayaan Jangka Pendek
Manajemen jangka pendek merupkan pengelolaan aktiva lancar
(kas surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan resiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.misalnya aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada penigkatan resiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Pembiayaan jangkapendek muncul pada pengelolaan investasi perusahaan pada aktiva lancar (kadang dikenal sebagai modal kerja) dan penggunaan pasiva lancarnya. Aktiva lancar tersebut merupakan investasi total perusahaan pada aktiva yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun.
Keputusan pembiayaan jangka pendek mempengaruhi modal kerja bersih perusahaan dan meminta menyebabkan off pengembalian dan resiko.
Perusahaan dapat meningkatkan modal kerja bersihnya dengan menambah aktiva lancar relatif terhadap pasiva lancar (contoh: memiliki tingkat besar persediaan atau surat-surat berharga) atau dengan mengurangi pasiva lancar yang relatif terhadap aktiva lancarnya (contoh: dengan menggunakan sumber pembiayaan jangka panjang seperti obligasi).
Pertambahan modal kerja bersih mempengaruhi peningkatan likuiditas perusahaan. Artinya dengan pertambahan surat berharga, perusahaan mempunyai sumber dana yang siap jika terjadi defisit arus kas. Selain itu tambahan persediaan mengurangi kesempatan pengurangan produksi, dan kerugian penjualan akibat kurangnya persediaan.

B.     Keuntungan dan Kerugian dari Pembiayaan Jangka Pendek
Penggunaan pembiayaan jangka pendek meningkatkan keuntungan
perusahaan karena alasan berikut:
Pembiayaan jangka pendek biasanya memiliki tingkat bunga rendah daripada pembiayaan jangka panjang dan ketika sumber pembiayaan jangka pendek digunakan untuk membiayai kebutuhan musiman perusahaan, perusahaan dapat mendapatkan kembali dana tersebut setelah waktu musiman tersebut berakhir, dengan demikian kebutuhan perusahaan untuk membayar bunga selama periode ketika dana itu dibutuhkan.
Kerugian dari pembiayaan jangka pendek ialah:
Penggunaan pembiayaan jangka pendek menambah resiko perusahaan ketika tidak dapat membayar tagihan pada waktunya atau resiko dari likuiditas
C.    Sumber-sumber Pembiayaan Jangka Pendek
Perusahaan induk multinasional dan anak-anak perusahaan mereka
biasanya menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan dana-dana jangka pendek dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas mereka. Salah satu metode yang paling sering digunakan akhir-akhir ini adalah penerbitan euronote atau sekuritas hutang tanpa jaminan. Suku bunga pada note-note ini didasarkan pada LIBOR. Selain euronote, perusahaan multinasional juga menerbitkan euro-commercial paper untuk mendapatkan dana jangka pendek. Sumber dana jangka pendek lain yang populer adalah kredit langsung ke eurobank yang biasanya digunakan untuk menjaga hubungan dengan eurobank.
            Pada umumnya sebelum perusahaan induk multinasional atau anak perusahaannya yang membutuhkan dana mencari dana dari sumber-sumber eksternal, harus terlebih dahulu ditentukan apakah ada dana internal yang bisa dipakai. Yaitu, bisa saja anak-anak perusahaan lain melebihi arus kas. Perusahaan induk juga dapat memperoleh dana dari anak-anak perusahaan secara tidak lansung dengan cara meningkatkan mark up atas bahan-bahan baku yang dipasok ke anak-anaknya.
Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek
1.      Pendanaan spontan (Spontaneous financing) adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan) atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan).
Contoh:
utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
“Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit”
            Contoh:
Perusahaan ABC membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang Perusahaan ABC sebesar Rp 75.000.000,- Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp 300.000.000 ), maka rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu jika perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagangpun akan turun 5%. Maka tak salah kalau staf manajer keuangan Perusahaan ABC ketika membuat budget utang dengan menggunakan angka persentase pembelian kredit.
2.      Pendanaan tidak spontan (non spontaneous financing) adalah jenis Pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
 Contoh :
utang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau perundingan secara formal.
Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
Ø  Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari), tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke investor. Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
Ø  Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
Ø  Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
Ø  Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging receivables). Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman (penjaminan bisa dilakukan atas semua piutang).
Ø  Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai p[ersediaan yang dijaminkan.
Ø  . Akseptasi Bank. Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk melakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan eksportir, pada saat jatuh tempo wesel dimaksud atau merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata akseptasi atau dengan cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila telah diakseptasi, wesel ni menjadi sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptor.
Ø  Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
D.    Alasan MNC Memilih Sumber Dana dari Luar Negeri
Terlepas dari apakah perusahaan multinasional iduk atau anak-anak perusahaannya memutuskan untuk mendapatkan dana dari anak-anak persusahaan atau dari sumber-sumber lain, perusahaan induk atau perusahaan anak juga harus menentukan valuta mana yang harus dipinjam. Sekalipun yang dibutuhkan valuta Negara asal, perusahaan mungkin ingin meminjam dalam valuta asing. Alasan-alasannya akan dijelaskan sebagai berikut.
1.      Untuk mengimbangi piutang valuta asing
Sebuah perusahaan besar mungkin menginginkan pinjaman dalam valuta asing untuk mengimbangi posisi piutang neto dalam valuta yang sama. Sebagai contoh, mempertimbangkan sebuah perusahaa AS yang memiliki piutang neto yang didenominasi dalam mark Jerman. Jika perusahaan AS ini membutunkan dana jangka pendek, perusahaan dapat meminjam mark dan mengkonversikannya ke dalam dollar AS. Kemudian, piutang neto mark akan digunakan untuk melunasi pinjaman nantinya. Dalam contoh ini, pembiayaan memakai valuta asing mengurangi eksposur perusahaan terhadap fluktuasi nilai mark. Strategi ini sangat menarik jika suku bunga pinjaman valuta asing rendah.
2.      Untuk mengurangi biaya
Sekalipun perusahaan induk multinasional dan anak-anak perusahaan tidak berupaya menutupi eksposur piutang valuta asing, perusahaan tersebut mungkin ingin meminjam dalam valas jika suku bunga dari kredit valas cukup menarik. Pembiayaan memakai valas menjadi marak menyusul pertumbuhan pasar Eurocurrency. Biaya pembiayaan bervariasi menurut valuta yang dipinjam. Kredit Eurocurrency mungkin mengenakan suku bunga valuta yang sedikit lebih rendah dari pada kredit dalam valuta yang sama yang diperoleh dari Negara asal. Dengan demikian, sebuah perusahaan multinasional AS, misalnya, bias mendapatkan suku bunga yang lebih rendah jika meminjam dollar AS dalam pasar Eurocurrency jika dibandingkan dengan meminjam pada bank local AS. Di samping itu, perusahaan multinasional AS juga meminjam valuta asing melalui pasar Eurocurrency, walaupun yang dibutuhkan adalah dollar AS. Asumsikan bahwa suku bunga kredit Euro-dollar adalah 12%, sementara suku bunga kredit Euro-Swiss Franc (suku bunga kredit Franc Swiss dalam pasar Eurocurrency) adalah 8%. Perusahaan multinasional AS dapat meminjam Franc Swiss dan mengkonversikannya ke dalam dollar agar dapat digunakan. Pada saat kredit jatuh tempo, perusahaan akan membeli Franc Swiss untuk melunasi pinjaman. Jika nilai tukar antara Franc swiss dengan dollar tidak berubah dari saat kredit diberikan hingga kredit jatuh tempo, biaya bagi perusahaan multinasional AS yang dimaksud hanyalah 8%.
E.     Kriteria yang Harus Dipertimbangkan Pada Saat Memilih Sumber Dana Internasional
Ada beberpa kriteria yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan
multinasional pada saat membuat keputusan pembiayaan. Kriteria- kriteria ini bisa mempengaruhi keputusan perusahaan multinasional menyangkut valuta yang mana yang sebaiknya dipinjam. Masing-masing kriteria akan dibahas berikut ini.
1.      Paritas suku bunga
Lakukan pinjaman valas dan konversikan valas tersebut ke dalam valuta asing. Pada saat uang sama, belilah kontrak forward untuk mengunci nilai tukar dari valuta yang dibutuhkan untuk melunasi pinjaman. Jika suku bunga dari valuta asing tadi rendah, metode ini tampaknya menguntungkan.
2.      Kurs forward sebagai sebagai kurs peramal
Asumsi kurs forward dari valas yang dipinjam digunakan oleh
perusahaan sebagai peramal kurs spot yang akan muncul pada akhir periode pembiayaan.
3.      Ramalan nilai tukar
Walaupun kemampuan peramalan dari perusahaan agak terbatas,
sejumlah perusahaan mungkin membuat keputusan berdasarkan siklus-siklus pergerakan valuta. Sebuah perusahaan mungkin menggunakan pergerakan-pergerakan nilai tukar terakhir sebagai pergerakan peramal valuta di masa depan dalam upaya menentukan apakah sebaiknya meminjam valuta asing atau tidak. Strategi ini akan berhasil secara rata-rata jika digunakan di masa lalu. Juga akan berhasil di masa depan jika valuta terus bergerak dengan pola yang sama dengan pola pergerakan masa lalu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar